
Toyota Resmikan Hydrogen Refueling Station Dukung Masa Depan Toyota Indonesia secara resmi meluncurkan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) yang berlokasi di xEV Center milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang Plant 3, Jawa Barat. Peresmian fasilitas ini menjadi langkah strategis dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan nilai investasi yang melebihi Rp 35 miliar, proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Toyota dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, serta perusahaan energi besar seperti Pertamina dan PLN. Kehadiran HRS ini diharapkan mampu mempercepat adopsi energi hidrogen sebagai alternatif yang berkelanjutan di sektor transportasi nasional.
Toyota Resmikan Hydrogen Refueling Transisi Energi
Pembangunan fasilitas Enak4d ini merupakan bagian dari upaya Toyota dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) 2060 yang telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi hidrogen, fasilitas ini juga bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Fasilitas ini tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi berbasis hidrogen, tetapi juga bertindak sebagai ekosistem pengujian yang memungkinkan berbagai sektor untuk memanfaatkan hidrogen sebagai sumber energi bersih. Dengan demikian, keberadaan HRS di Karawang diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi pengembangan teknologi energi hijau di Indonesia.
Spesifikasi Teknologi dan Kapasitas Fasilitas HRS
HRS Toyota Indonesia dirancang dengan dua tipe sistem tekanan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pengisian bahan bakar hidrogen untuk berbagai jenis kendaraan:
- 350 bar: Digunakan untuk pengisian bahan bakar hidrogen pada forklift berbasis fuel cell.
- 700 bar: Digunakan untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai serta truk berbasis teknologi Fuel Cell (FC).
Dengan spesifikasi ini, Toyota memastikan bahwa fasilitas HRS mampu mendukung kebutuhan energi berbagai kendaraan berbasis hidrogen yang dikembangkan dalam ekosistem mobilitas hijau.
Toyota Mirai: Ikon Kendaraan Berbasis Hidrogen
Dalam peresmian HRS ini, Toyota Mirai hadir sebagai kendaraan percontohan yang menunjukkan bagaimana teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) bekerja. Model ini dikenal sebagai mobil ramah lingkungan yang hanya menghasilkan uap air sebagai emisi.
Keunggulan utama Toyota Mirai adalah:
- Waktu pengisian bahan bakar yang cepat – hanya memerlukan sekitar tiga menit untuk pengisian penuh.
- Jarak tempuh yang jauh, memungkinkan efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan listrik konvensional.
- Emisi nol – tidak menghasilkan polutan selain uap air, menjadikannya solusi ideal untuk mendukung target netralitas karbon.
Komitmen Toyota terhadap Netralitas Karbon
Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dari berbagai pihak dalam realisasi fasilitas ini. Menurutnya, peluncuran HRS ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan transisi energi di Indonesia.
“Peluncuran fasilitas ini menandai langkah signifikan dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia, serta menjadi bagian dari komitmen kami dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) 2060,” ujar Nandi dalam peresmian HRS, Selasa (11/2/2025).
Selain itu, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda, menekankan bahwa Toyota tidak hanya berfokus pada pengembangan kendaraan listrik, tetapi juga menerapkan strategi multi-pathway guna memastikan transisi energi berjalan optimal.
“Generasi kedua Toyota Mirai ini tidak hanya menawarkan emisi nol, tetapi juga menjamin kenyamanan, keamanan, serta jarak tempuh yang lebih panjang,” tambah Hiroyuki.
Indonesia Berpotensi Menjadi Pemimpin Energi Berkelanjutan
Dengan diresmikannya fasilitas HRS ini, Toyota Indonesia tidak hanya memperkuat komitmennya dalam menghadirkan solusi mobilitas yang ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.