MOTARGAADI-Berita Otomotif Terbaru, Dari Mobil listrik, Motor Sport

OTARGAADI adalah portal berita otomotif yang menyajikan informasi terkini tentang mobil, motor, dan teknologi kendaraan masa depan hingga tren industri otomotif global berkualitas

Harga Mobil Listrik Bekas Turun Tajam?

Harga Mobil Listrik Bekas Turun Tajam?

Dalam beberapa bulan terakhir, pasar otomotif Indonesia dihebohkan oleh fenomena penurunan harga mobil listrik bekas yang cukup drastis.

Penurunan ini mencapai angka puluhan hingga seratus juta rupiah, tergantung merek dan tahun produksi. Kondisi ini memicu banyak pertanyaan dari publik:

apa penyebab utamanya? Apakah ini waktu yang tepat untuk membeli mobil listrik bekas?

Harga Mobil Listrik Bekas Turun Tajam?

Harga Mobil Listrik Bekas Turun Tajam?


Faktor Teknologi dan Perkembangan Pasar

Salah satu alasan utama mengapa harga mobil listrik bekas menurun adalah perkembangan teknologi yang sangat cepat.

Produsen mobil seperti Tesla, Hyundai, dan Wuling terus merilis model baru dengan baterai yang lebih efisien, fitur canggih, serta jarak tempuh yang lebih jauh.

Akibatnya, model lama yang tidak memiliki fitur-fitur terbaru menjadi kurang diminati.

Selain itu, penurunan harga juga dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan. Saat pemilik mobil listrik generasi awal mulai menjual kendaraannya

jumlah unit bekas yang tersedia meningkat secara signifikan. Tingginya penawaran tidak sebanding dengan permintaan yang masih terbatas, sehingga menyebabkan harga turun.


Kekhawatiran Konsumen Terhadap Baterai

Kondisi baterai menjadi salah satu pertimbangan utama bagi calon pembeli mobil listrik bekas. Banyak konsumen masih meragukan daya tahan dan performa baterai setelah pemakaian lebih dari tiga tahun. Meskipun beberapa pabrikan memberikan garansi baterai hingga 8 tahun atau 160.000 km, persepsi konsumen terhadap penurunan kapasitas tetap memengaruhi keputusan pembelian.

Kekhawatiran ini diperparah oleh biaya penggantian baterai yang tergolong mahal. Untuk mobil listrik dengan baterai besar seperti Hyundai Ioniq atau Tesla Model 3, biaya penggantian baterai bisa mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini menurunkan nilai jual kendaraan tersebut di pasar mobil bekas.


Kebijakan Pemerintah yang Berubah

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian telah mendorong adopsi kendaraan listrik dengan insentif pajak dan subsidi.

Namun, perubahan kebijakan yang tidak konsisten dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan ketidakpastian di pasar.

Misalnya, kriteria penerima insentif yang berubah dan proses birokrasi yang dianggap rumit oleh sebagian konsumen membuat daya tarik mobil listrik baru menurun.

Akibatnya, konsumen memilih menunggu atau beralih ke mobil listrik bekas yang harganya jauh lebih terjangkau.

Namun, karena insentif tidak berlaku untuk unit bekas, daya saingnya tetap tergantung pada kondisi fisik dan baterai.


Waktu Terbaik untuk Membeli Mobil Listrik Bekas?

Dengan turunnya harga secara signifikan, banyak pihak menyebut sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli mobil listrik bekas

terutama bagi mereka yang ingin mencoba kendaraan listrik tanpa harus mengeluarkan dana besar.

Beberapa unit Wuling Air EV misalnya, kini bisa didapatkan dengan harga di bawah Rp150 juta, padahal harga barunya mencapai Rp240 jutaan.

Namun, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum membeli:

  1. Cek Riwayat Penggunaan dan Servis
    Pastikan kendaraan memiliki catatan servis lengkap dan dilakukan di bengkel resmi.

  2. Periksa Kapasitas Baterai
    Beberapa dealer resmi menyediakan layanan pengecekan kesehatan baterai. Idealnya, baterai masih memiliki kapasitas di atas 80%.

  3. Garansi yang Masih Berlaku
    Mobil listrik bekas dengan garansi pabrik yang masih aktif lebih aman dan bernilai tinggi.

  4. Perhatikan Infrastruktur Pengisian
    Pastikan Anda memiliki akses ke stasiun pengisian listrik di rumah atau tempat umum untuk memaksimalkan penggunaan kendaraan.


Dampak Jangka Panjang bagi Industri Otomotif

Turunnya harga mobil listrik bekas bisa berdampak positif bagi penetrasi EV (Electric Vehicle) di Indonesia.

Pasar menjadi lebih terbuka bagi konsumen kelas menengah ke bawah, memperluas adopsi kendaraan ramah lingkungan.

Namun, jika penurunan harga terlalu drastis, hal ini bisa memengaruhi harga jual kembali mobil listrik baru, membuat calon pembeli berpikir dua kali sebelum membeli unit baru.

Produsen otomotif harus segera mencari solusi, seperti memperpanjang layanan purna jual, menghadirkan

program tukar tambah menarik, atau bahkan menyediakan layanan baterai sewa untuk mobil bekas.

Baca juga:Ulasan Lengkap GWM Haval Jolion Ultra HEV


Kesimpulan

Fenomena turunnya harga mobil listrik bekas adalah cerminan dari pasar yang mulai matang dan dinamis.

Meskipun ada kekhawatiran terhadap baterai dan nilai jual kembali, tren ini juga membuka peluang bagi lebih

banyak orang untuk merasakan kendaraan listrik dengan harga lebih terjangkau.

Bagi Anda yang mempertimbangkan membeli mobil listrik bekas, pastikan untuk melakukan riset menyeluruh

mengecek kondisi kendaraan secara langsung, dan mempertimbangkan segala aspek, terutama baterai.

Dengan langkah tepat, mobil listrik bekas bisa menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan dan hemat biaya jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.