MOTARGAADI-Berita Otomotif Terbaru, Dari Mobil listrik, Motor Sport

OTARGAADI adalah portal berita otomotif yang menyajikan informasi terkini tentang mobil, motor, dan teknologi kendaraan masa depan hingga tren industri otomotif global berkualitas

GIIAS 2025 Gaikindo Revisi Target Penjualan Kendaraan

GIIAS 2025 Gaikindo Revisi Target Penjualan Kendaraan

GIIAS 2025 Gaikindo Revisi Target Penjualan Kendaraan

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) secara resmi merevisi target penjualan kendaraan nasional pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Langkah ini diambil sebagai bentuk respons atas perubahan dinamika pasar otomotif dalam negeri dan global yang masih menunjukkan ketidakpastian.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyampaikan bahwa revisi target ini merupakan hasil evaluasi dari penjualan semester pertama 2025

yang menunjukkan penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Tantangan makroekonomi, perubahan perilaku konsumen, serta pergeseran ke arah kendaraan listrik turut memengaruhi keputusan tersebut.

GIIAS 2025 Gaikindo Revisi Target Penjualan Kendaraan

Pada awal tahun, Gaikindo menargetkan penjualan mobil nasional mencapai 1,1 juta unit sepanjang 2025.

Namun, dalam pengumuman terbaru di GIIAS 2025, angka tersebut direvisi menjadi 950 ribu unit.

Penurunan target ini diakui sebagai strategi realistis untuk menjaga kredibilitas proyeksi industri di tengah tekanan ekonomi global dan kebijakan fiskal dalam negeri.

Yohannes menambahkan, “Lebih baik kita membuat proyeksi yang sesuai realitas daripada mempertahankan angka ambisius yang sulit dicapai. Industri otomotif harus adaptif terhadap kondisi pasar.”

Penyebab Penurunan Proyeksi Penjualan

Beberapa faktor utama menjadi dasar Gaikindo dalam merevisi target penjualan, antara lain:

  • Naiknya suku bunga kredit kendaraan, yang membuat masyarakat menahan pembelian mobil baru.

  • Penyesuaian subsidi kendaraan listrik, yang mempengaruhi keputusan beli konsumen pada segmen EV.

  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang berpengaruh pada harga mobil impor dan komponen otomotif.

  • Ketidakpastian global, termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok dan konflik geopolitik yang mengganggu rantai pasok.

Gaikindo juga mencatat bahwa pola konsumsi masyarakat mengalami pergeseran ke arah kebutuhan pokok dan investasi digital, sehingga sektor otomotif mengalami penurunan daya beli secara umum.

Optimisme Tetap Terjaga di Segmen Kendaraan Listrik

Meski target penjualan kendaraan secara umum diturunkan, Gaikindo tetap optimistis terhadap pertumbuhan kendaraan listrik (EV).

GIIAS 2025 mencatat lonjakan partisipasi produsen EV baik lokal maupun global, termasuk pabrikan dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Eropa.

Segmen kendaraan listrik diperkirakan akan tumbuh signifikan, terutama dengan dukungan kebijakan pemerintah yang terus mengarah pada percepatan elektrifikasi.

Insentif PPN-DTP dan pembebasan bea masuk untuk komponen utama EV menjadi faktor pendorong.

“Kami melihat potensi EV sangat besar. Penyesuaian target bukan berarti pesimis, tetapi bentuk penyesuaian agar fokus bisa diarahkan ke pertumbuhan sektor yang lebih menjanjikan,” ujar Yohannes.

Peran GIIAS 2025 dalam Menjaga Momentum Industri

Sebagai pameran otomotif terbesar di Indonesia, GIIAS 2025 tetap menjadi platform penting untuk membangkitkan gairah pasar.

Meski terjadi penyesuaian target, antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah pengunjung yang tetap tinggi dan minat test drive kendaraan listrik yang terus meningkat.

GIIAS juga menjadi ajang peluncuran produk-produk baru dari berbagai merek ternama, termasuk mobil hybrid, mobil listrik, hingga konsep kendaraan otonom.

Teknologi canggih dan fitur ramah lingkungan menjadi tema utama tahun ini.

Pameran ini diharapkan bisa menjadi stimulus yang menjaga momentum industri otomotif nasional, sekaligus memperkenalkan arah masa depan kendaraan yang lebih bersih dan efisien.

Gaikindo Minta Dukungan Pemerintah dan Swasta

Sebagai asosiasi industri, Gaikindo mendorong agar pemerintah terus memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang stabil dan insentif yang tepat sasaran.

Di sisi lain, sektor swasta juga diminta untuk melakukan inovasi dan efisiensi agar mampu bersaing di tengah tantangan.

Yohannes menekankan pentingnya kolaborasi antar-pemangku kepentingan untuk menjaga keberlanjutan industri otomotif nasional.

“Revisi target bukan kemunduran, tapi sinyal bahwa kita tetap rasional dan siap beradaptasi. Yang penting, kita tetap bergerak maju,” pungkasnya.

Baca juga: Fenomena Diskon Ekstrem Mobil Listrik: Bumerang untuk Leasing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.